Blog

Form Pendaftaran Sidik Jari
KENALI BUAH HATI ANDA
TEMUKAN POTENSI MASA DEPANNYA
Tags: form,
by Admin Super 5 years ago 0 comments

Bakat dan Prestasi Anak
Kebahagiaan utama orang tua dan juga siapapun adalah saat anaknya meraih prestasi gemilang. Dalam tulisan saya tentang bakat melahirkan kreativitas tanpa batas, maka wujud nyata dari bakat salah satunya adalah prestasi (Utami Munandar 1992).
Karena bakat sangat memberi pengaruh besar pada prestasi seseorang. Orang yang memiliki bakat bermai gitar maka hasil yang menakjubkan adalah seorang gitaris dunia ternama yakni Yngwie Malmsteen, gitaris legendaris swedia yang sangat ahli memainkan banyak alat instrument hingga dijuluki sebagai Dewa Gitar. Atau BJ. Habibie, putra pare-pare, sulwasei tengah yang mampu menemukan solusi sayap pesawat terbang agar tidak mudah mengalami keretakan atau patahan Penemuannya ini membuat beliau mendapat julukan Mr. Crack.
Seluruh capaian menakjubkan itu lantaran adanya Bakat yang masuk dalam level genius. Bakat yang genius ini menjadi sangat menakjubkan lantaran memperoleh kesempatan maksimal untuk dikembangkan dan dilatih sejak dini.
Hasil penelitian Prof. Dr. Yaumil Chairiyah atau lebih dikenal dengan Yaumil Agoes Akhir (1999) yang menyatakan bahwa sekitar 22% siswa SD dan SLTP di Indonesia menjadi anak yang underachiever yakni anak yang prestasi belajar mereka di bawah potensi atau bakat intelektual yang sesungguhnya mereka miliki.
Bakat adalah karunia yang Allah berikan pada setiap individu manusia sebab dengan bakat itulah manusia menjalani dan mempertahankan hidupnya. Namun untuk mencapai prestasi gemilang, seseorang harus belajar dan melatih bakatnya dengan cara-cara yang luar biasa.
Menurut, Conny Semiawan (1987) dan Utami Munandar (1992), bakat sebagai potensi masih memerlukan pendidikan dan latihan agar kinerja yang dilakukan pada masa yang akan datang menjadi kompetensi yang profesional.
Ada 2 factor yang mempengaruhi bakat seseorang tumbuh berkembang menjadi sebuah kompetnasi yang melahirkan prestasi gemilang. Pertama , faktor internal yakni faktor yang berasal dari dalam diri individu yang antara lain : ( 1.) Minat; (2.) Motif Berprestasi; (3) Berani mengambil resiko; (4.) Memiliki daya juang untuk menyelesaikan permasalahan
Kedua, faktor eksternal yakni berbagai unsur pengaruh yang berasal dari lingkungannya, antara lain : (1) Adanya kesempatan maksimal untuk mengembangkan bakat, (2) Terdapatnya fasilitas yang mendukung pengembangan bakatnya, (3) Hadirnya dukungan orang tua atau keluarga sebagai wujud mengetahui dan memahami bakat bawaan (dasar) sang anak, (4) Pengaruh pergaulan yang mendukung bakat dapat tumbuh berkembang dengan sempurna, (5) Mendapat bimbingan dan pola asuh orang yang ahli dalam pengembangan bakat
Kedua factor di atas hendaknya menjadi perhatian serius siapapun yang ingin menghadirkan prestasi bagi anak. Keluarga, sekolah, organisasi, memahami bahwa bakat seseorang itu akan tumbuh berkembang atau hilang kemudian mati sangat dipengaruhi oleh seluruh sikap dan kebjakan yang diterapkan pada sang anak.
Untuk itulah ada beberapa tips yang bias diperhatikan kita semua dengan berbekal kedua factor di atas yakni (1) Ciptakan sebuah situasi dan kondisi yang memungkinan seseorang mengembangkan bakat; (2) Kembangkan pola pendidikan dan latihan yang efektif; (3) senantiasa memberikan motivasi yang kuat pada anak tentang prestasi yang ingin dicapainya, harapan orang tua dan keadaan masa depannya jika dirinya berasil; (4) Mencari orang yang ahli dalam mengembangkan bakat seseorang; (5) memberikan dukungan fasilitas yang memadai
Inilah hal-hal penting yang harus dipahami kita semua, bahwa mengetahui bakat seseorang itu sangat penting sebab itu akan memberikan kita gambaran jalan apa yang harus ditempuh mereka. Namun yang tak kalah pentingnya adalah bakat itu membutuhan perhatian, perawatan, dukungan, bimbingan, pendidikan dan latihan dari para maestro yang mampu menemukan dan mengembangkan bakat, sebab jika abai maka kita semua akan menyesal mendapati generasi kita adalah generasi yang lemah, mudah putus asa dan kebingunan. Wallahu 'alam
Jadi sudahkah Anda tahu apa bakat Anda?
( Adi Wicaksono)
Tags: Bakat, Prestasi Anak,
by Admin Super 5 years ago 0 comments

Bakat itu Melahirkan Kreatifitas Tanpa Batas
Siapa sangka, anak autis itu berhasilâ mereproduksi secara gemilang lampu pijar yang dinikmati manusia sedunia hingga kini. Kisah, Thomas Alva Edison, terlepas berbagai cerita miring tentangnya adalah bukti otentik dahsyatnya sebuah bakat yang berpadu dengan minat kemudian menjalani latihan dan belajar tanpa kenal lelah. Thomas Alva adalah salah satu manusia berbakat yang kisah tercatat dan tersebar luaskan.
Namun di dunia ini hidup 9 milyar manusia yang semuanya memiliki bakat bawaan dari Tuhan. Hanya volume dan ragamnya saja yang tidak persis sama satu dengan yang lain. Namun mengapa hanya kira-kira 10% saja mampu menonjol sehingga menjelma menjadi luar biasa?
Manusia itu tercipta unik dan hanya satu-satunya saja. Tidak ada dua orang yang sama persis meski disebut kembar siam atau kembar identik sekalipun. Dia hanya ada satu pribadi yakni dirinya sendiri dengan segala watak, bakat dan lain-lain. Oleh karenanya, manusia, maaf secacat apapun, tetap memiliki bakat yang dengan itulah dirinya mampu bertahan menjalani kehidupan.
Jika demikian apakah bakat dapat diperlombakan sebagaimana laiknya lomba bakat yang selama ini ada di televisi? Atau mungkin dalam hidup nyata atau dunia kerja, dimana seseorang harus berkompetisi dengan yang lain dalam meraih sebuah jabatan?
Ternyata bukan bakat itu sendiri yang dipertandingkan, namun bagaimana bakat yang dimiliki setiap pribadi itu mendapatkan stimulus pembelajaran dan pelatihan yang berdedikasi tinggi sehingga menjadi kompetensi yang paling unggul. Pada posisi inilah, hukum fastabiqul khairat berlaku.
Manusia yang melakukan latihan dan belajar dengan sungguh-sungguh mereka akan berupaya menemukan trik, metode atau pola terbaik keluar sebagai pemenang. Dan stimulus yang terbesar adalah Beban Hidupnya.
Allah berfirman, Sesungguhnya Aku jadikan kematianÃâ dan kehidupan agar untuk menguji kamu manusia yang terbaik amal usahanya (QS. 67 (Al Mulk) : 2)
Kematian adalah Beban Hidup yang sangat misteri. Bagaimana seseorang mati? Dengan cara apa? Dimana? Kapan? Dan sebagainya adalah sebuah Beban Hidup yang luar biasa. Jika ini dijabarkan pada makna bakat, maka kematian bisa diqiyaskan sebagai kegagalan, kebangkrutan, hilang kesempatan dan lain-lain. Ini ujian yang besar. Butuh sumber daya besar untuk bangkit kembali, memperbaikinya dan mengujinya kembali berhasil atau kah kembali gagal.
Padahal secara alamiah, manusia ingin hidup yang lama. Ingin Bahagia. Ingin sukses. Ingin berhasil. Dalam rangka menghindari kegagalan, kebangkrutan dan lain-lain itulah serta untuk mencapai kehidupan abadi yang bahagia tersebut, Bakat mendapat tantangan untuk tampil lebih baik dan menjadi yang terbaik.
Bisa anda bayangkan 9 Milyar manusia dengan kapasitas otak super canggih dimana 100 milyar neuronnya bekerja dan terhubung 24 jam, bersaing satu sama lain untuk menjadi yang terbaik dalam kehidupan. Sekali lagi, Bakat kembali menjadi tulang punggung untuk memenangkan persaingan dengan cara menghasilkan berbagai gagasan cemerlang yang teruji, mengkonsolidasikan kekuatan dengan seluruh bakat yang berada dalam dominasinya, bergerak bersama menjadi tim kerja yang super canggih.
Maka hari iniÃâ merupakan rangkaian panjang kehidupan umat manusia dalam menghasilkan karya-karya kreatif yang menakjubkan. Ada yang mampu dipatahkan dengan karya terbaru, ada pula yang menjelma menjadi sebuah legenda penuh mukjizat lantaran tidak satu pun manusia mampu menandingi kegeniusan karya yang luar biasa tersebut.
Anda, dan saya adalah 1 dari anggota masyarakat dunia yang berjumlah fantastis itu, sadar atau tidak, siap atau tidak akan masuk dalam pertarungan dan persaingan antar bakat, maka latihan dan belajar untuk menjadi dan menghasilkan yang terbaik adalah syarat yang tak bisa kita tawar.
Berbagai karya kreatifitas yang telah tersebar dapat menjadi inspirasi untuk ditiru, dipelajari dan dilatih. Maka jangan-jangan anda adalah manusia berbakat yang Allah pilih agar senantiasa mampu menghadirkan kreatifitas tanpa batas yang menakjubkan.
Jadi, sudah tahukah apa bakat Anda?
(Adi Wicaksono)
Tags: tomas alva edison, Kreatifitas,
by Admin Super 5 years ago 0 comments

Beban Hidup itu sesuai dengan Bakat Seseorang
Apa pendapat anda saat melihat Ferari untuk Formula 1 digunakan untuk mengangkut pasir? Gemes bahkan mungkin teriak NGAWUR.
Pendapat kita secara umum akan sama, Ferari Formula 1 tempatnya ya di sirkuit mas. Kendaraan itu harus dibebani oleh kecepatan yang maksimum agar teruji daya tahan mesinmya, fleksibelitas suspensi, dan seluruh instrument spare part dalam mobil tersebut.Ãâ
Pun juga jika sebaliknya, Ferari itu hanya dipajang dalam bagasi. Dipanasi tiap hari, dicuci bersih hingga mengkilat dan selalu digembar gemborkan bahwa mobil ini dapat melaju diatas 300 km/ jam. Lambat laun Ferari akan mengalami penurunan kemampuan dan ketika dilepas di sirkuit maka hasilnya mobil tak akan mampu mencapai kecepatan maksimum.Ãâ
Semua kisah di atas adalah tentang bakat yang ada pada Ferari F1. Dia tercipta untuk berpacu di sirkuit
Ferari sport meski diciptakan untuk berpacu di sirkuit, dia tidak bisa langsung diturunkan. Harus ada latihan dan pembelajaran. Latihan terhadap speed, daya tahan mesin dan lingkup sirkuit. Satu lap (putaran) yang mungkin awalnya 30 menit harus dipacu mendekati titik paling cepatnya. Mempelajari bagaimana dayaâ tahan mesin tidak mudah hit.
Untuk mampu bersaing, ferari ini harus berlatih dan belajar tiap hari. Si pengendara harus memiliki rasa sayang dan merawat kekuatan agar performanya terus meningkat dan menjadi pemenang di kelasnya.
Latihan dan belajar adalah beban yang diberikan si Pemilik, agar saat bertanding yang sesungguhnya, Ferari ini siap.Ãâ
Begitulah Allah berkehendak pada manusia. Saat dilahirkan, Allah membekali manusia dengan pembawaan yang disebut syakilah (bakat). Ini merupakan salah satu dalam elemen Fitrah manusia. Bakat inilah yang akan membimbing manusia untuk survive menjalani kehidupan.
Allah pun memberikan beban pada diri manusia sesuai kadar prosentase bakat yang mampu dikembangkanya dalam bentuk dalam bentuk âlatihanâ dan âBelajarâ. Sebelum manusia memiliki nalar yang mampu membedakan ini salah itu benar, maka latihan dan belajar yang Allah berikan banyak memberikan dispensasi (kelonggaran) yang dimaafkan. Begitulah pelatihan yang masih melatih murid yang sabuk putih di tahun tahun awal latihan.
Tatkala sudah masuk sabuk hijau ke coklat, maka kesalahan yang terjadi saat bertanding akan berakibat kekalahan bahkan bisa celaka. Begitupun dengan kehidupan, kesalahan sekecil apapun yang dilakukan saat manusia sadar nilai, maka beban itu akan berkonsekuensi fatal baginya baik secara fisik maupun kejiwaan.
Allah Maha Mengetahui ciptaan-Nya, maka ruang recovery atau pemulihan tetap diberikan. Kesalahan yang berdampak pahit dan getirnya hidup diberikan stimulus ampunan jika hambaNya ingin memperbaikinya. Sehingga beban itu kembali dijalani agar sang hamba naik kelas.
Allah pun memberikan beban itu sesuai dengan bakat yang dimiliki si hamba. Agar hamba itu memiliki spirit untuk bangkit dan terbakar passion nya untuk menaklukkan beban itu.Ãâ
Maka agar anda tidak ngawur, pahamilah bakat anda supaya tidak keder menghadapi beban hidup.Ãâ
Jadi sudah tahukah apa bakat anda?
(Adi Wicaksono)
Tags: Bakat,
by Admin Super 5 years ago 18 comments

Sejarah Ilmu Analisa Sidik Jari (Dermatoglyphics)
Analisis Sidik Jari (Dermatoglyphics) adalah bagian dari ilmu pengetahuan biologi, didalamnya mengandung informasi tentang genetika dan anatomi.
Goresan cetakan termasuk loop dan whorls pada jari, telapak tangan dan kaki yang terbentuk dan tumbuh dari lapisan germinal mulai mulai terjadi pada minggu ke-13 hingga ke-19 dalam periode embrio.
Pola sidik jari dikendalikan oleh kromosom, dan para ahli genetika telah mempelajari dan membuktikan bahwa permutasi goresan sidik jari merupakan warisan dari orang tuanya. Jumlah goresan dan lengkungan pada jari ditentukan oleh gen, dimana pengaruh lingkungan tidak memiliki efek dominan.
John Evangelist Purkinji - 1823
Pada 1823, John Evangelist Purkinji, seorang profesor anatomi di Universitas Breslau, menerbitkan tesisnya yang membahas sembilan pola sidik jari, tetapi ia tidak menyebutkan nilai sidik jari untuk identifikasi pribadi.
Sir William Hershel - 1856
Dia aadalah orang Inggris pertama yang mulai menggunakan sidik jari pada Juli 1858, saat menjabat sebagai Kepala Hakim distrik Hooghly di Jungipoor, India, Dia orang pertama yang menggunakan sidik jari pada kontrak perjanjian asli.
Henry Faulds - 1880
Pada 1880, Faulds meneruskan penjelasan tentang sistem klasifikasinya dan contoh formulir yang telah dirancangnya untuk merekam kesan bertinta, kepada Sir Charles Darwin.
Darwin, di usia lanjut dan kesehatannya buruk, memberi tahu Dr. Faulds bahwa dia tidak bisa membantunya, tetapi berjanji untuk menyerahkan materi itu kepada sepupunya, Francis Galton.
Juga pada 1880, Dr. Faulds menerbitkan sebuah artikel di Jurnal Ilmiah, âNautre (alam)". Dia membahas sidik jari sebagai alat identifikasi pribadi, dan penggunaan tinta printer sebagai metode untuk memperoleh sidik jari tersebut. Dia juga dikaitkan dengan identifikasi sidik jari pertama dari sidik jari berminyak yang tersisa pada botol alkohol.
Gilbert Thompson - 1882
Pada 1882, Gilbert Thompson dari Survei Geologi A.S. di New Mexico, menggunakan sidik jarinya sendiri pada dokumen untuk mencegah pemalsuan. Ini adalah penggunaan sidik jari pertama yang diketahui di Amerika Serikat.
Sir Francis Galton, 1888, seorang antropolog Inggris dan sepupu Charles Darwin, memulai pengamatannya tentang sidik jari sebagai alat identifikasi pada 1880-an. Pada 1892, ia menerbitkan bukunya, Sidik Jari, membangun kepribadian dan keabadian sidik jari.
Buku ini memasukkan sistem klasifikasi pertama untuk sidik jari. Minat utama Galton pada sidik jari adalah sebagai metode dan alat bantu dalam menentukan keturunan dan latar belakang ras.
Dia mampu membuktikan secara ilmiah apa yang sudah diduga Herschel dan Faulds: bahwa sidik jari tidak berubah selama masa hidup individu, dan tidak ada dua sidik jari yang persis sama. Menurut perhitungannya, peluang dua sidik jari individu menjadi sama adalah 1 banding 64 miliar.
Galton mengidentifikasi karakteristik yang dengannya sidik jari dapat diidentifikasi. Karakteristik yang sama ini pada dasarnya masih digunakan sampai sekarang, dan sering disebut sebagai Rincian Galton.
1901 Pengenalan sidik jari untuk identifikasi kriminal di Inggris dan Wales, menggunakan pengamatan Galton dan direvisi oleh Sir Edward Richard Henry. Maka dimulailah Sistem Klasifikasi Henry, yang digunakan sampai sekarang di semua negara berbahasa Inggris. 1902 Penggunaan sistematis pertama sidik jari di AS oleh Komisi Layanan Sipil New York untuk pengujian.
Henry P. DeForrest pelopor sidik jari A.S. 1903 Sistem Penjara Negara Bagian New York memulai penggunaan sidik jari sistematis pertama di AS untuk penjahat. 1905 melihat penggunaan sidik jari untuk Angkatan Darat A.S.
Dua tahun kemudian Angkatan Laut AS dimulai, dan bergabung dengan Marine Corp tahun berikutnya. Selama 25 tahun berikutnya semakin banyak lembaga penegak hukum bergabung dalam penggunaan sidik jari sebagai alat identifikasi pribadi.
Banyak dari agen-agen ini mulai mengirim salinan kartu sidik jari mereka ke Biro Identifikasi Kriminal Nasional, yang didirikan oleh Asosiasi Kepala Kepolisian Internasional.
1924 Kongres Amerika membentuk Divisi Identifikasi F.B.I.Ã Biro Nasional dan Leavenworth bergabung untuk membentuk inti dari F.B.I. file sidik jari. 1926, Harold Cummins, M.D. Doctor Cummins secara universal diakui sebagai Bapak Dermatoglif.
Harold mempelajari semua aspek analisis sidik jari, dari antropologi ke genetika, dari embriologi ke studi tangan cacat dengan dari dua hingga tujuh jari. Dia mengumpulkan berbagai karya pendahulunya, menambahkan penelitian asli dan menetapkan standar dari lapangan masih berlaku sampai sekarang. 1946 F.B.I. telah memproses 100 juta kartu sidik jari dalam file yang dikelola secara manual; dan pada tahun 1971, 200 juta kartu.
Dengan diperkenalkannya teknologi AFIS, file-file tersebut dipecah menjadi file kriminal terkomputerisasi dan secara manual memelihara file sipil. Dari tahun 1970, sejumlah besar makalah profesional terkait dengan dermatoglyphics dikeluarkan, dan telah membuktikan bahwa dermatoglyphics tidak dapat diganti dalam fisiologi dan psikologi dengan pengamatan yang baik.
Dermatoglyphics yang luar biasa dan tidak berubah dianalisis dan dibuktikan dengan bukti dalam antropologi, genetika, dan statistik Dari 1992 hingga 1994, makalah profesional tentang dermatoglyphics berfokus pada bidang kedokteran genetika tertentu seperti sindrom kematian bayi mendadak, endometriosis, penyakit Alzheimer, gangguan pemrosesan pendengaran, rongga hidung dan trakea, penyakit kekebalan, Tuberkulosis, dan sindroma down.
1999 FBI telah merencanakan untuk berhenti menggunakan kartu sidik jari kertas di dalam situs Integrated AFIS (IAFIS) mereka yang baru di Clarksburg WV.
IAFIS awalnya akan memiliki catatan sidik jari terkomputerisasi individu untuk sekitar 33 juta penjahat. Kartu sidik jari kertas lama untuk file sipil masih dipelihara secara manual di fasilitas gudang di Fairmont, W.
FBI berharap suatu hari nanti akan mengklasifikasikan dan menyimpan kartu-kartu ini sehingga mereka dapat menjadi nilai untuk identifikasi korban yang tidak diketahui.
James Jasinski, manajer program FBI untuk IAFIS, mengatakan sistem baru harus mengurangi waktu untuk menjalankan proses pemeriksaan latar belakang berbasis sidik jari hingga dua jam dalam kasus pidana.
Dia mengatakan pemeriksaan latar belakang sidik jari tradisional bisa memakan waktu dari delapan hari hingga tiga bulan - terlalu lama bagi banyak pejabat yang membutuhkan pemeriksaan latar belakang dilakukan dengan cepat sehingga mereka dapat membuat keputusan cepat dalam melakukan penyelidikan atau menetapkan jaminan.
Pada 2004 IBMBS - International Behavioral & Medical Biometrics Society merilis bahwa pada tahun itu AS, Jepang atau Taiwan telah menerapkan dermatoglyphics dalam bidang pendidikan, dan berharap dapat meningkatkan kualitas pengajaran serta meningkatkan efisiensi belajar dengan mengetahui berbagai gaya belajar.
Tags: No Tags
by Admin Super 5 years ago 0 comments
Tab Widget
Jelly-o sesame snaps
Extraordinary claims require extraordinary evidence globular star cluster great turbulent clouds dispassionate extraterrestrial observer hearts of the stars. Jean-François Champollion Euclid the sky.
Fishing cayenne bisque cayenne
The Love Boat soon will be making another run. The Love Boat promises something for everyone. On the most sensational inspirational celebrational Muppetational. This is what we call the Muppet Show.
Come along, Pond. Allons-y
Zombie ipsum reversus ab viral inferno, nam rick grimes malum cerebro. De carne lumbering animata corpora quaeritis. Summus brains sit, morbo vel maleficia? De apocalypsi gorger omero undead survivor dictum mauris.
Jelly-o sesame snaps
Hi mindless mortuis soulless creaturas, imo evil stalking monstra adventus resi dentevil vultus comedat cerebella viventium. Qui animated corpse, cricket bat max brucks terribilem incessu zomby.
Recent Comments

Elizabeth Owens at Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in
2hours ago
Cras sit amet nibh libero, in gravida nulla. Nulla vel metus scelerisque ante sollicitudin commodo

Harold Chavez at Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in
5hours ago
Cras sit amet nibh libero, in gravida nulla. Nulla vel metus scelerisque ante sollicitudin commodo

Mihaela Cihac at Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in
10hours ago
Cras sit amet nibh libero, in gravida nulla. Nulla vel metus scelerisque ante sollicitudin commodo